Burung Walet
Walet adalah burung penghasil sarang yang harganya sangat mahal. Sarang itu terbentuk dari air liur burung walet. Untuk mendapatkan sarang walet bernilai jual tinggi, maka perlu diketahui jenis walet yang dapat menghasilkan sarang yang berkualitas baik.
Burung walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berkembang biak.
Walet hanya keluar saat mencari makan dan tidak pernah menetap di tempat terbuka. Karenanya, burung ini juga sering mendapat julukan swifts atau burung layang-layang. Jika sedang istirahat, walet akan bergantung di sarang dengan cara mencengkramkan kuku kakinya yang tajam ke sarangnya. Namun, jika sampai jatuh ke tanah atau lantai, walet tidak dapat mengentakkan kakinya sebagai tumpuan sehingga lama-kelamaan burung ini mati kehabisan tenaga karena terus berusaha untuk terbang.
Sarang burung walet merupakan komuditas yang memiliki nilai jual sangat tinggi. Pengelolaan budidaya burung walet membutuhkan faktor fisik dan faktor non fisik dan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Antara faktor satu dengan yang lainya harus saling mendukung. Faktor fisik meliputi topografi dan suhu. Aspek non fisik meliputi cara pengelolaan usaha budidaya walet. Rumah walet yang akan dibangun harus memenuhi persyaratan yang terutama yang berkaitan dengan penentuan tempat atau lokasi pembangunan rumah walet.
Menarik walet untuk datang ke gedung yang baru dibangun memang cukup sulit. Hal itu di karenakan walet belum mengenal lokasi tersebut dan merasa aman untuk menetap didalamnya selain itu di perlukan juga teknik tertentu untuk menarik walet. Pembangunan gedung walet baru di lokasi yang potensial juga diperlukan cara tertentu agar burung walet mau mendatangi gedung tersebut, menginap, dan bersarang di dalamnya.
Aspek lain yang juga sangat menentukan keberhasilan dalam usaha budidaya walet adalah cara pengelolaan. Usaha budidaya walet cara pengelolaan meliputi bentuk dan jenis gedung, teknik memanggil dan pemeliharaan serta pola pemanenan. Kepadatan penduduk juga merupakan hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha budidaya walet karena aktivitas yang di lakukan oleh manusia seperti kegiatan industri, lalulintas kendaraan, dan polusi dapat mengganggu habitat burung walet sehingga dapat membuat burung walet enggan membangun sarangnya di lingkungan yang ramai dan banyak aktivitas manusia. Aktivitas manusia merupakan penyebab utama terganggunya perkembangan populasi burung walet sebab aktivitas manusia secara langsung ataupun tidak langsung akan mengganggu serangga sebagai makanan walet.
Jenis
Spesies walet umumnya dibedakan berdasarkan ukuran tubuh, warna bulu, dan bahan yang dipakai untuk membuat sarang. Walet dan kapinis sering dikacaukan dengan sebutan burung layang-layang. Memang, kedua jenis burung tesebut gemar terbang melayang di udara sehingga dari jarak jauh sulit dibedakan. Walet berbeda sekali dengan kapinis meskipun keduanya memakan serangga terbang. Menurut
kalsifikasi walet termasuk ke dalam family Apodidae, kakinya lemah, tidak dapat bertengger sehingga dalam selang waktu terbangnya, kadang kala kapinis bertengger didahan pohon atau kabel listrik.
Burung dari kelompok Hirudinidae bersayap panjang, runcing, dan agak lurus. Pada umumnya, bulu berwarna biru kehitaman. Kakinya kuat serta berjari tiga ke depan dan satu ke belakang. Sarangnya di bangun dari tanah liat atau rerumputan yang di rekat dengan air liur. Lain halnya dengan burung dari kelompok Apodidae berkaki lemah melengkung dengan ekor rata-rata bercelah. Sarang di buat dari air liur atau ada tambahan lain, seperti bulu dan rerumputan yang direkat dengan air liur. Berdasarkan pembagian secara biologi burung walet terbagi atas:
Collocalia Fuciphagus (walet putih),
Collocalia gigas (walet besar),
Collocalia maxima (walet sarang hitam),
Collocalia brevirostris (walet gunung),
Collocalia vanikorensis (walet sarang lumut),
Collocalia esculenta (walet sapi).
Dari keenam jenis walet di atas tidak semua sarangnya dapat di konsumsi. Jenis walet yang menghasilkan sarang tidak dapat dimakan adalah walet gunung, walet besar, walet sarang lumut dan walet sapi. Sementara walet sarang hitam masih dapat dimakan sarangnya setelah telebih dahulu dibersihkan dari bahan lain yang terdapat di dalamnya. Walet putih menghasilkan sarang burung yang seluruhnya terbuat dari airl liur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar