Perhatikan Desain dan Tata Ruang Rumah Walet

Desain dan tata ruang merupakan salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi dalam budidaya walet, karena hal ini sangat mempengaruhi akses keluar masuk burung walet. Di era millenial ini ada yang dikenal dengan istilah rooving Room, Nesting Room dan lain-lain sebagainya. Istilah ini sudah banyak diungkapkan oleh para Konsultan, Praktisi, dan Peneliti baik itu di media sosial berupa Facebook, whatsapp, Youtube maupun media sosial lainnya. Namun dalam buku ini penulis akan memberikan gambaran tata ruang dan desain yang baik agar petani walet dengan mudah memahami bagaimana desain yang baik untuk berbagai macam fungsi. Tentu saja memperhatikan akses burung keluar masuk menjadi salah satu fokus utama dari pembahasan penulis. Desain gedung walet atau RBW harus memperhatikan beberapa hal diantaranya luas bangunan, tinggi antar lantai, dan ruang tempat berputar burung, karena burung perlu akses kenyaman untuk masuk dan menginap kedalam RBW atau gedung walet yang kita buat. Tinggi ideal antar lantai itu mininimal 3m, hal ini menurut penulis karena suhu mudah untuk dimainkan karena pada umumnnya semakin rendah bangunan akan semakin panas apalagi ventilasi atau angin-angin kurang atau tidak memenuhi syarat. Selain itu, lebar bangunan juga harus diperhatikan, karena biasanya bangunan banyak disinari oleh matahari dari samping setiap hari. Hampir 12 jam lamanya sisi gedung disinari matahari, tentu saja hal ini sangat mempengaruhi suhu yang ada didalam gedung. Desain gedung yang ideal mampu meredam cahaya matahari dan menjadikan suhu lebih stabil serta membuat gedung lebih sejuk. Suhu menjadi salah satu kunci sukses dalam budidaya walet karena burung walet cendrung menyukai suhu yang lebih sejuk. Untuk suhu sudah diutarakan di bab sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan untuk desain gedung yang ideal yaitu tinggi lantai minimal 3 m dan lebar gedung juga harus ideal. Lebar ideal yang dimaksud disini yaitu berkisar 6 s.d 10 m. Minimal lebar yang ideal untuk standar gedung yaitu 6 m. Alasan dari peneliti mengenai lebar 6 m ini karena apabila sisi kanan dan kiri disinari matahari maka proses penguapan tidak akan sampai kedalam atau ketangah gedung. Perhatikan gambar dibawah ini.
Pada gambar diatas terlihat disetiap sisi bangunan akan mudah terkenar sinar matahari apalagi dengan kondisi tanah yang plong yang mudah disinari matahari secara keseluruhan dari setiap sisinya. Jelas saja bangunan akan terasa panas apalagi hanya menggunakan satu lapisan saja maka dapat dipastikan hawa panas akan mudah masuk kedalam ruangan. Jelas saja hal ini menjadi pro dan kontra mengapa penulis menyarankan untuk minimal lebar 6 meter sedangkan banyang RBW minimalis ukuran 4x8 misalnya tetapi tetap berisi dan berkembang, perlu diketahui untuk menjawab RBW minimalis bisa berkembang itu disebabkan bebagai macam faktor diantaranya faktor situasi dan lokasi dari RBW tersebut berada. Misalkan tidak ada gedung lain atau hanya gedung tunggal tapi sekarang di era millenial ini sangat banyak RBW yang berdiri dan masyarakat berlomba-lomba membangun, dari situasi ini lah penulis menyarankan sebelum membangun pertimbangkan lebar bangunan agar membantu meredam suhu karena suhu adalah kunci utama RBW. Alasan ini penulis utarakan karena dari pengalaman selama menangani gedung di Indonesia mulai dari Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan daerah lainnya. Alasan ini ditemukan ketika bertemu dengan salah satu petani senior pemilik RBW di berbagai macam daerah. Ketika berbincang bincang peneliti menanyakan jumlah RBW yang dimiliki dan hasilnya mengejutkan sekali, ternyata beliau memiliki puluhan RBW dan masing-masing memiliki lebar minimal 20m. Inilah yang menjadi alasan penulis untuk memberikan gambaran dan benar alasannya sangat masuk akal. Sebagai contoh apakah ada petani dari Chinese yang memiliki RBW yang sempit atau lebar yang minimalis, saya hampir tidak menemukan. Rata-rata RBW produktif itu panjang dan lebarnya tidak sama seperti RBW kita Pribumi. Saya tidak membandingkan hanya memberi gambaran mengapa RBW mereka (Chinese) lebih banyak berkembang dan menguasai perwaletan dan panen puluhan kilo karena secara standar mereka menang satu langkah dari kita yaitu suhu. Jadi kesimpulan dari ukuran RBW yang dimaksud penulis yaitu minimal 6 meter untuk membantu meredam suhu, bisa saja ukuran minimalis misal 4m tapi harus memperhatikan lapisan-lapisan dalamnya dan harus banyak dilapisi dengan bahan-bahan anti panas yang sudah banyak dipakai oleh para petani sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukti Respon Suara Master Waler