TATA CARA PANEN DAN TEKNISNYA

Panen

Usaha  budidaya  walet  adalah  usaha  pembudidayaan  walet  di  dalam gedung   yang   dibangun   sedemikian   rupa   sehingga   menyerupai   gua   yang merupakan  habitat  asli  walet  dengan  tujuan  mendapatkan  hasil  yang  berupa sarang burung walet.

Pengelolaan yang di maksud dalam usaha budidaya walet adalah cara atau teknik yang digunakan dalam usaha budidaya walet. Sistem pengelolaan dalam usaha  budidaya  walet  meliputi  pemilihan  lokasi,  bentuk  dan  ukuran  gedung, teknik memancing, pemeliharaan gedung, dan pemanenan.    

Sarang   burung   walet   dapat   diambil   atau   dipanen   apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan  oleh pengelola gedung  walet dengan beberapa cara, yaitu:


Panen Rampasan


Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini   tidak   baik   dalam   pelestaraian   burung   walet   karena   tidak   ada peremajaan.   Kondisinya   lemah   karena   dipicu   untuk   terus   menerus membuat    sarang    sehingga    tidak    ada    waktu    istirahat.    Kualitas sarangnyapun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.


Panen Buang Telur

Cara  ini  dilaksanankan  setelah  burung  membuat  sarang  dan bertelur  dua  butir.  Telur  diambil  dan  dibuang  kemudian  sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.

3)  Panen Penetasan

Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya  adalah  burung  walet  dapat  berkembang  biak  dengan tenang dan aman sehingga populasi burung dapat meningkat.

Adapun waktu panen adalah:

a)  Panen 4 kali Setahun

Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.

b)  Panen 3 kali Setahun

Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu panen tetasan untuk panen pertama dan  selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.

c)  Panen 2 kali Setahun

Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukti Respon Suara Master Waler