STANDARISASI RUMAH BURUNG WALET

Standarisasi rbw merupakan hal wajib diketahui oleh para petani walet untuk mempercepat bw untuk menginap. Di dalam membangun RBW tentunya tidak lepas dari segi desain dan tata ruang. Untuk tata ruang sudah sedikit dibahas di Bab 3 mulai dari lantai, dinding, dan ventilasi. Jadi di bab ini hanya dihubungkan saja dengan Bab 3 tapi pembahasannya akan di mulai dari LMB. Adapun materi yang akan diutarakan pada bab ini yaitu 1.Lubang Masuk Burung (LMB) 2.Terowongan (Void) 3.Luas Antar Lantai (LAL) 4.Sekat Lubang Masuk Burung (LMB) Lubang Masuk Burung atau LMB merupakan titik yang sangat menentukan bagi suatu RBW, LMB merupakan akses keluar dan masuknya burung, semua RBW pasti punya LMB baik itu lubang naga atau pun lubang samping. Ukuran LMB, ukuran kadang menjadi pembahasan petani dan menjadi pertanyaan mendasar dalam pembuatan RBW. Untuk ukuran LMB menurut penulis minimal 40 cm x 70 cm. Kenapa demikianr? Karena ukuran lubang sangat memberi pengaruh burung walet ketika melakukan adaptasi di gedung baru, karena walet mencari rute keluar masuk yang mudah dan tidak terhalangi oleh suatu benda apapun, oleh karena itu penempatan LMB juga sangat mempengaruhi RBW. Arah LMB yang pas, biasanya LMB selalu diletakkan di bagian tengah dinding, padahal sebenarnya perlu diperhatikan kemana arah beputar dari koloni walet. Biasanya agak cenderung ke pinggir atau samping. Jarak ideal adalah 60cm dari kiri dan 70cm dari atap. Arah LMB yang benar adalah dari arah koloni walet pulang menuju ke central walet, ini dikenal dengan istilah jemput bola, jadi LMB harus mengarah keburung pulang bukan dari arah mata angin, arah matahari terbit, dsb. Jika arah burung walet terhalang oleh sesuatu benda atau dinding boleh saja membuat diarah lain tetapi gunakan twitter 4 penjuru atau dikenal dengan hexagonal twitter agar suara panggil bisa terdengar dari arah manapun. Apabila suara respon walet pasti singgah bermain dan mencari lubang masuk. Penempatan LMB juga harus memperhatikan letak void atau terowongan dan akses masuk ke ruang inap. Pada era sekarang LMB harus sejajar dengan Void agar memudahkan walet langsung manuver kedalam ruang inap. Void (Terowongan) Void atau terowongan atau istilah apa saja yang menyatakan akan hal ini, kita berbicara bahasa umumnya saja yang sudah dikenali oleh masyarakat atau petani pada umumnya. Jelas saja akan timbul pertanyaan berapa ukuran void yang ideal untuk rbw. Banyak sekali penulis jumpai RBW yang voidnya kurang ideal atau tidak sesuai dengan ukuran rbw. Ukuran yang bagus untuk void yaitu 35% dari bangunan. Jangan takut kalau void luas, justru BW senang jikalau ruang putar mereka luas dibanding terlalu sempit karena susah melakukan manuver. Mengapa lebih baik luas dari pada sempit secara ilmiah apabila ruangan sempit maka tekanan udara juga kurang, sedangkan BW mengandalkan udara untuk manuver. Luas Void kadang juga menjadi kendala bagi petani, ketidaktahuan petani pemula dengan tata ruang RBW menjadi alasan yang utama dalam kegagalan dalam budidaya walet. Banyak sekali RBW yang dijumpai dengan void yang kurang dari 35% dari luas RBW. Bagaimana cara menghitunganya, ini bukan hal yang Baku tapi hal yang flexibel atau menyesuaikan dengan kondisi RBW yang ada. Ambillah contoh RBW 8m x 12m ambillah void 4m x 4m agar bw mudah mengakases ruang inap dan bermain main didalam gedung. Intinya sesuaikan dengan kondisi bangunan dan sejajarkan dengan LMB. Contoh lain misalkan gedung ukuran 4*8 ambilla void semua lebarnya atau 4 tinggal sesuaikan panjangnya misal 4*2,5 atau selebihnya. Intinya apabila ukuran lebar minimal 4 ambillah 4 meternya sebagai luas void, dan apabila lebar mulai dari 6,8,10, juga bisa dimulai dari lebar 4 meter. Void yang ideal sangat membantu perkembangan produksi rumah burung walet karena rasa aman dan nyaman berada didalam gedung. Luas void juga membantu menekan suhu panas didalam ruangan, itulah sebabnya mengapa void itu harus luas selain membuat nyaman bw manuver juga bisa menekan suhu agar tidak terlalu panas karena banyak yang bisa dilakukan dan difungsikan di void salah satunya pemakaian sistem pengairan atau rembesan air. Untuk bangunan panjang usahakan gunakan 2 void, mengapa demikian agar bw mudah masuk dari lantai satu kelantai lainnya. Namun Void yang utama adalah void yang sejajar dengan LMB, void kedua yang dimaksud itu diletakkan didalam ruang inap minimal 40*60 Centimeter. Untuk lebih jelas buka halaman 33 tentang lantai. Berikut gambar RBW dengan 2 Void.
Penjelasan gambar diatas sudah tertera di Bab sebelumnya, tinggal bagaimana petani berkreasi dan memodifikasi. Beginilah sebenarnya void yang ideal apalgi bangunan yang berskala panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukti Respon Suara Master Waler